Alhamdulillaahil-ladzii 'aafaanii mimmab-talaaka bihi, wa fadh-dholanii 'alaa katsiirin mimman kholaqo tafdhiilan.
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari musibah yang menimpamu, dan benar-benar memuliakanku dari banyak makhluk lainnya.
Tentang Doa:
HR. Tirmidzi no. 3431, Ibnu Majah no. 3892. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini dha’if dan penguatnya, syawahidnya juga dha’if. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Kalau ada orang yang tertimpa musibah apa pun, sakit berat, sampai pada musibah dalam hal agama, maka kita baiknya mengamalkan doa di atas agar tidak tertimpa cobaan sepertinya. Dari Ibnu ‘Umar, dari bapaknya ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang melihat yang lain tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan: (doa di atas), maka ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apa pun itu semasa ia hidup.” Dalam riwayat di atas ada kalimat lanjutan, diriwayatkan dari Abu Ja’far bin ‘Ali bahwa ia berkata, “Jika ada yang melihat yang lainnya tertimpa musibah, maka memintalah perlindungan (pada Allah) darinya. Hendaklah ia mengucapkan bacaan tadi, namun jangan sampai didengar oleh orang yang tertimpa musibah.” Penulis Tuhfatul Ahwadzi (9: 375), Syaikh Muhammad ‘Abdurrahman Al-Mubarakfuri berkata bahwa maksud dari melihat yang lain yang tertimpa musibah, yaitu musibah yang menimpa badan seperti lepra, cebol (terlalu pendek), jangkung (terlalu tinggi), buta, pincang, tangan bengkok, dan semacamnya. Juga yang dimaksud adalah musibah yang menimpa agama seseorang, seperti kefasikan, kezaliman, terjerumus dalam bid’ah, kafir dan selainnya. Diterangkan pula di halaman selanjutnya dalam kitab yang sama, baiknya doa tadi diucapkan lirih di hadapan orang yang tertimpa musibah dunia (seperti tertimpa penyakit), termasuk juga yang tertimpa musibah agama apalagi kalau ada dampak negatif jika diucapkan di hadapannya. Namun bisa jadi doa tadi dikeraskan di hadapan orang yang tertimpa musibah agama (orang fasik, misalnya, pen.) agar melarang dari maksiat yang dilakukan sehingga ia bisa tercegah (sadar). Moga Allah beri taufik untuk mengamalkan doa di atas. Sumber: https://rumaysho.com/14975-doa-ketika-melihat-yang-lain-tertimpa-musibah-atau-penyakit.html